Prediksi Harga Batu Bara Menjelang Akhir Tahun 2025 Pasar Global

Senin, 29 Desember 2025 | 11:34:02 WIB
Prediksi Harga Batu Bara Menjelang Akhir Tahun 2025 Pasar Global

JAKARTA - Menjelang penutupan tahun, pergerakan harga batu bara kembali menjadi perhatian pelaku pasar. 

Meski belum menunjukkan lonjakan signifikan, tren harga di penghujung 2025 memberikan sinyal tertentu yang patut dicermati.

Pada akhir pekan lalu, harga batu bara tercatat bergerak terbatas. Kenaikan tipis tersebut mencerminkan kehati-hatian investor di tengah dinamika permintaan global dan kondisi ekonomi yang belum sepenuhnya pulih.

Situasi ini membuat proyeksi harga batu bara pada pekan terakhir 2025 menjadi topik menarik, baik bagi pelaku industri energi maupun pemangku kebijakan fiskal di dalam negeri.

Pergerakan Harga Batu Bara Akhir Pekan

Harga batu bara di pasar internasional menunjukkan penguatan terbatas pada perdagangan terakhir sebelum pergantian tahun. Di pasar ICE Newcastle, kontrak pengiriman bulan terdekat ditutup di level US$ 109,05 per ton.

Posisi tersebut mencatatkan kenaikan tipis dibandingkan perdagangan sebelum libur Natal. Secara mingguan, harga batu bara juga membukukan penguatan meski dalam rentang yang relatif sempit.

Namun jika ditarik lebih panjang, performa harga batu bara sepanjang 2025 masih berada dalam tekanan. Secara year to date, harga komoditas ini tercatat turun cukup dalam dibandingkan awal tahun.

Dampak Penurunan Harga terhadap Penerimaan Negara

Di dalam negeri, pelemahan harga batu bara memberikan dampak langsung terhadap kinerja Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. Batu bara selama ini menjadi salah satu penopang utama penerimaan negara bukan pajak.

Hingga akhir November, realisasi PNBP tercatat mengalami penurunan dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Koreksi ini sejalan dengan melemahnya harga komoditas unggulan, termasuk batu bara.

Tak hanya PNBP, penerimaan pajak juga ikut tertekan. Penurunan ini mencerminkan efek berantai dari moderasi harga komoditas terhadap aktivitas ekonomi dan kontribusi sektor energi terhadap kas negara.

Kondisi Pasar dan Sentimen Global

Lesunya permintaan energi global masih menjadi faktor utama yang membatasi ruang penguatan harga batu bara. Sejumlah negara konsumen utama menunjukkan perlambatan konsumsi akibat transisi energi dan efisiensi penggunaan bahan bakar.

Di sisi lain, pasokan global relatif masih memadai. Kondisi ini membuat keseimbangan pasar cenderung rapuh, sehingga harga bergerak dalam rentang terbatas meskipun ada sentimen positif jangka pendek.

Laporan fiskal pemerintah juga menegaskan bahwa tekanan pada penerimaan negara dipengaruhi oleh moderasi harga komoditas utama. Batu bara menjadi salah satu faktor yang paling terasa dampaknya sepanjang tahun ini.

Analisis Teknikal dan Proyeksi Pekan Ini

Dari sisi teknikal, pergerakan harga batu bara pada kerangka waktu mingguan masih berada di zona cenderung positif. Indikator Relative Strength Index tercatat sedikit di atas level netral.

Kondisi tersebut mengindikasikan bahwa tren masih mengarah ke bullish ringan, meski belum cukup kuat untuk mendorong reli harga yang agresif. Sinyal beli juga terlihat dari indikator Stochastic RSI yang berada di area long.

Meski demikian, risiko koreksi tetap ada pada pekan terakhir 2025. Jika tekanan jual meningkat, harga berpotensi turun ke area support terdekat sebelum kembali mencari arah pergerakan baru.

Dalam skenario positif, penembusan area resistensi dapat membuka peluang kenaikan lanjutan. Namun secara umum, pasar diperkirakan bergerak hati-hati dengan volatilitas yang relatif terkendali.

Menutup tahun 2025, harga batu bara diperkirakan masih akan bergerak dalam rentang terbatas. Kenaikan tipis berpotensi terjadi, namun tekanan struktural dari sisi permintaan dan kebijakan energi global tetap menjadi tantangan utama bagi pemulihan harga.

Terkini